Bersyukur Di Tengah Keterbatasan

By | 4 comments
Ketika ditanya tentang film yang menginspirasi.

Hmm, dua film ini muncul dalam benak pikiran saya.

Sumber: Wikipedia
Yang pertama adalah A Beautiful Mind.

Film yang diangkat dari kisah nyata. Bercerita tentang kehidupan seorang ahli matematika jenius dan pemenang nobel.

Apa yang membuat film ini menarik?

Sumber: A Beautiful Mind
Dari film ini saya belajar bahwa memiliki keterbatasan pun tidak akan menjadi halangan jika kita memiliki tekad yang kuat. Tentu, tidak ada yang mengatakan bahwa hal tersebut akan dicapai dengan mudah.

Tapi, it worth the effort.

Sumber: A Beautiful Mind
Hal ini terlihat dari bagaimana perjuangan John Nash dalam melawan penyakitnya. Saat pertama kali ia mencoba, ia berkali-kali gagal, namun ia terus berusaha sampai pada akhirnya hasil perjuangannyalah yang berbicara.    
Sumber: Wikipedia
Yang kedua adalah The Soloist.

Film yang juga diangkat dari kisah nyata.

Bercerita tentang persahabatan seorang kolumnis di sebuah surat kabar dengan seorang musisi gelandangan. Pertemuan mereka bermula ketika Mr. Lopez mencari bahan berita dan menemukan Mr. Ayers yang sedang bermain musik.  

Sumber: The Soloist
Melihat sosok Mr. Lopez sebagai kolumnis, film ini mengajarkan saya akan betapa kuatnya pengaruh tulisan yang kita buat. Jika dilakukan dengan tepat, tulisan kita bisa memberi perubahan yang berarti bagi orang lain dan juga orang banyak. Ini kembali mengingatkan saya akan betapa luar biasanya kekuatan kata-kata.  

Sumber: The Soloist
Melihat sosok Mr. Ayers. Film ini mengajarkan saya bahwa setiap orang yang kita temui itu memiliki masa lalu sebelum mereka menjadi sosok yang kita kenal seperti sekarang ini. Setiap orang punya cerita. Saya jadi teringat dengan kata-kata ini:

“Berbaik hatilah kepada setiap orang yang kita temui, karena masing-masing dari mereka sedang berjuang menghadapi pertarungan yang kita sendiri tidak tahu.”

Bahkan orang yang jenius pun memiliki kekurangan.

Tidak ada manusia yang sempurna.

Eh, tunggu. Saya belum beres karena masih ada satu lagi.

Kemudian, ada film Malaikat Kecil yang saya tonton kamis kemarin. Film yang terinspirasi dari kisah nyata dan isi filmnya kental dengan budaya Indonesia.

Sumber: Youtube
Bercerita tentang perjuangan seorang Ayah berkebutuhan khusus yang ingin membahagiakan keluarganya ditengah keterbatasan yang ada.  

Dalam film ini ada beberapa kutipan yang saya suka:

“Orang baik itu harus ditiru. Kalau kamu selalu berbuat baik, orang nggak akan bertanya asal kamu dari mana, sekolah kamu apa, agamamu apa. Mbah Uti yang bilang gitu.”

Sumber: Youtube
“Apa nggak berat janjimu sama anak-anak?”
“Berat, ringan ditanggung berdua. Anak-anak nomor 1”

Sumber: Youtube
 “Jadi wong lanang harus kuat le, harus hebat, jangan malas, bekerja keras. Apapun akan kamu dapatkan kalo kamu kerja keras dan ingat ojolali berdoa itu juga hal yang utama.”

“Kamu harus ikhlas, kalau ikhlas nanti akan diberi pahala.”

Yang membuat saya terharu. Di tengah keterbatasan yang ia miliki. Di tengah musibah yang ia alami. Ia tetap mengingat janjinya kepada anak-anaknya. Saya teringat ketika Budi berjanji membelikan hadiah untuk anak-anaknya jika puasa mereka penuh. Budi akhirnya membelikan Ratih baju pink, jilbab bunga-bunga dan baju gambar ikan untuk Ian.

Bagi saya menonton film itu tidak hanya sekedar hiburan, namun juga bisa jadi media pembelajaran. Dari film-film tersebut saya belajar untuk lebih mensyukuri keadaan tanpa perlu mengalami kejadian yang mereka alami.

Ketika kita masih memiliki badan dan pikiran yang sehat, bukankah itu sudah menjadi anugrah tersendiri? Bayangkan jika kita berada dalam posisi mereka. Terutama ketika kita sama sekali tidak bisa membedakan mana yang nyata dan tidak nyata. Betapa beratnya hidup yang mereka alami.

Ketika kita masih memiliki orang-orang yang peduli dengan diri kita, apakah itu tidak lebih dari cukup?

Ketika merasa susah, saya kembali diingatkan bahwa masih ada yang lebih susah dan hebatnya mampu bertahan dengan kondisi mereka.

Terima kasih sudah berkunjung dan meluangkan waktu untuk membaca.





Newer Post Older Post Home

4 comments:

  1. beuntung sekali dipertemukan dengan kolumnis, bisa mengubah hidunya ya, makasih atas partisipasinya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, mbak Evrina. Sama-sama. Makasih juga atas event-nya :)

      Delete
  2. ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬
    Aku belum nonton semuanya, aduh.

    Mau nonton deh weekend ini :)
    ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gpp. Nanti juga khan nonton hehe. Makasih buat kunjungannya ya. Salam kenal :)

      Delete